PRAKTIKUM
TEKNOLOGI BAHAN PANGAN HASIL NABATI
PEMBUATAN
JAM NANAS DAN PEPAYA
Disusun
Oleh :
Kelompok 1
NAMA
NPM
Wulan
Febriani 1204310033
Yenni
Purnama 1204310025
M.
Gunawan Manurung 1204310044
Nikmasari
Siregar 1304310002
Desi
Novianty 1304310026
Desi
Tri Isma 1304310022
Agun
Ananto 1304310025
LABORATORIUM
ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
MEDAN
2014
ABSTRAK
Selai digunakan sebagai bahan pengisi dalam pembuatan roti
dan kue. Konsistensi gel atau semi gel pada selai diperoleh dari interaksi
senyawa pektin yang berasal dari buah atau pektin yang ditambahkan dari luar,
gula sukrosa dan asam. Pembuatan selai buah
biasanya dibutuhkan perbandingan antara 45 % bagi buah-buhan dan 55 % bagian
gula. Buah yang digunakan: Buah buahan yang digunakan untuk pembuatan selai
harus betul-betul buah yang telah masak agar diperoleh flavor atau aroma serta
cita rasa dan warna yang baik. Rasa jam yang paling disukai audiens jam nanas
dan warna jam yang paling disukai yaitu jam papaya. Selain untuk menambah cita rasa pada
selai, penambahan gula juga berfungsi sebagai pengawet pada selai, karena bahan
panagan yang memiliki kadar gula tinggi mempunyai daya tahan yang lebih baik
dari pada bahan yang mempunyai kadar gula rendah.
Kata Kunci : Nanas,
Papaya, Gula, Blender, Kuali
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pada umumnya buah-buahan melimpah jumlahnya
pada saat musim panen atau pada saat musim tertentu, dikarenakan antara jenis
buah yang satu dengan yang lainnya saat panennya tidak bersamaan, namun
adakalanya ada tanaman buah yang yang berbuah tak mengenal musim sehingga
sepanjang tahun serlalu menghasilkan buah. Untuk mengetahui adanya kerusakan
atau kebusukan yang merupakan sifat dari buah-buhan, melalui tulisan ini kami
perkenalkan Cara pembuatan selai dari buah-buahan secara sederhana. Selai
adalah merupakan produk yang diperoleh dari pulp buah-buahan atau buah-buahan
yang telah dihancurkan dengan cara diparut atau diblender. Kemudian bahan tadi
dimasak dengan ditambah gula pasir hingga mencapai kekentalan tertentu. Untuk
pembuatan selai buah biasanya dibutuhkan perbandingan antara 45 % bagi
buah-buhan dan 55 % bagian gula. Buah yang digunakan: Buah buahan yang
digunakan untuk pembuatan selai harus betul-betul buah yang telah masak agar
diperoleh flavor atau aroma serta cita rasa dan warna yang baik, umumnya dapat
digunakan dari bermacam-macam jenis buah-buahan. Buah-buahan sebelumnya dikupas
dan dicuci dahulu agar bersih dan selanjutnya baru dihancurkan dengan cara
diparut atau diblender. Biasanya untuk menghancurkan buah-buahan yang agak
padat dilakukan pemasakan terlebih dahulu dengan ditambah air sedikit mungkin.
Gula yang diperlukan Banyaknya gula yang diperlukan untuk pembuatan selai
ditentukan oleh jenis buah, tingkat kematangan buah serta keasaman dari buah
itu sendiri. Umumnya digunakan perbandingan volume buah dengan air 1:1, tetapi
dapat juga bervariasi sesuai dengan selera kita dan umumnya hanya berkisar 3:4
sampai dengan 5:4 Untuk buah yang rasanya manis atau tingkat keasamannya rendah
tidak memerlukan gula sebanyak buah-buahan yang yang rasanya masam, sebaliknya
pemakaian gula yang terlalu banyak akan menghasilkan selai yang kurang baik,
karena rasa buahnya itu sendiri tidak meninjol dan kurang terasa.
Tujuan Praktikum
: Untuk
mengetahui proses pembuatan jam, dan untuk penanekaragaman produk olahan pangan.
TINJAUAN
PUSTAKA
Selai
Selai adalah bahan dengan konsistensi gel atau semi gel yang dibuat dari
bubur buah. Selai digunakan sebagai bahan pengisi dalam pembuatan roti dan kue.
Konsistensi gel atau semi gel pada selai diperoleh dari interaksi senyawa
pektin yang berasal dari buah atau pektin yang ditambahkan dari luar, gula
sukrosa dan asam. Interaksi ini terjadi pada suhu tinggi dan bersifat menetap
setelah suhu diturunkan (Hasbulloh, 2001).
Penambahan sukrosa dalam pembuatan produk makanan
seperti selai berfungsi untuk memberikan rasa manis, dan dapat pula sebagai
pengawet, yaitu dalam konsentrasi tinggi menghambat pertumbuhan mikroorganisme
dengan cara rnenurunkan aktivitas air dari bahan pangan (Margono, 2000).
Pektin
Penambahan pektin pada pembuatan selai dapat
dilakukan untuk mengatasi masalah gagalnya pembentukan gel pada pembuatan selai dari buah-buahan yang kandungan
pektinnya rendah. Gel pektin
dapat terbentuk pada berbagai suhu walaupun kecepatan pembentukan gel tergantung pada berbagai faktor
yaitu gula, konsentrasi pektin, jenis pektin, pH dan suhu. Pembentukan gel dapat menjadi lebih cepat
dengan semakin rendahnya suhu serta meningkatnya konsentrasi gula. (Ropiani,
2006).
Nanas
Nanas, nenas, atau
ananas (Ananas comosus (L.) Merr.) adalah sejenis tumbuhan tropis yang berasal
dari Brasil, Bolivia, dan Paraguay. Tumbuhan ini termasuk dalam familia
nanas-nanasan (Famili Bromeliaceae). Perawakan (habitus) tumbuhannya rendah,
herba (menahun) dengan 30 atau lebih daun yang panjang, berujung tajam,
tersusun dalam bentuk roset mengelilingi batang yang tebal. Buahnya dalam
bahasa Inggris disebut sebagai pineapple karena
bentuknya yang seperti pohon pinus. Nama 'nanas' berasal dari sebutan orang Tupi untuk buah ini: anana, yang bermakna "buah yang sangat baik". Buah ini banyak mengandung vitamin A dan C sebagai antioksidan. Juga mengandung kalsium, fosfor, magnesium, besi, natrium, kalium, dekstrosa, sukrosa, dan enzim bromelain. Bromelain berkhasiat sebagai antiradang, membantu melunakkan makanan di lambung, serta menghambat pertumbuhan sel kanker (Anonim, 2012).
bentuknya yang seperti pohon pinus. Nama 'nanas' berasal dari sebutan orang Tupi untuk buah ini: anana, yang bermakna "buah yang sangat baik". Buah ini banyak mengandung vitamin A dan C sebagai antioksidan. Juga mengandung kalsium, fosfor, magnesium, besi, natrium, kalium, dekstrosa, sukrosa, dan enzim bromelain. Bromelain berkhasiat sebagai antiradang, membantu melunakkan makanan di lambung, serta menghambat pertumbuhan sel kanker (Anonim, 2012).
Gel
Pembentukan gel terjadi hanya dalam
satu rentang pH yang sempit. Kondisi pH optimum untuk pembentukan gel berada
dekat dengan pH 3,2. Dibawah harga ini didapatkan kekuatan gel menurun dengan
pelan-pelan diatas harga pH 3,5 tidak ada kesempatan pembentukan gel pada rentang
kadar bahan padat terlarut yang normal. Rentang kadar bahan padat yang otimum
diperoleh sedkit diatas 65%.
Dimungkinkan pembentukan gel pada kadar bahan padat 60% dengan menaikkan kadar
pektin dan asam. Bila kadar bahan padat terlalu tinggi akan menghasilkan gel
dengan sifat yang lekat (Mishacy, 2012).
Pepaya
Pepaya (Carica papaya L.), atau betik
adalah tumbuhan yang berasal dari Meksiko
bagian selatan dan bagian utara dari Amerika Selatan,
dan kini menyebar luas dan banyak ditanam di seluruh daerah tropis
untuk diambil buahnya. C. papaya adalah satu-satunya jenis dalam genus
Carica. Pepaya adalah monodioecious'
(berumah tunggal sekaligus berumah dua) dengan tiga kelamin: tumbuhan jantan,
betina, dan banci (hermafrodit). Tumbuhan jantan dikenal sebagai
"pepaya gantung", yang walaupun jantan kadang-kadang dapat
menghasilkan buah pula secara "partenogenesis".
Buah ini mandul (tidak menghasilkan biji subur), dan dijadikan bahan obat
tradisional. Bunga pepaya memiliki mahkota bunga
berwarna kuning pucat dengan tangkai atau duduk pada batang. Bunga jantan pada
tumbuhan jantan tumbuh pada tangkai panjang. Bunga biasanya ditemukan pada
daerah sekitar pucuk (Wikipedia, 2014).
BAHAN
DAN METODE
Tempat
Praktikum : Laboratorium
Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas
Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
Waktu Praktikum : Mulai : Sabtu/3 Mei 2014
Selesai
: Sabtu/3 Mei 2014
Bahan :
-
Nanas matang 2 buah
-
Nanas setengah matang 2 buah
-
Papaya matang dan setengah matang
masing-masing 1 buah
-
Gula pasir 6 kg
Alat :
-
Timbangan
-
Blender/ alat parut
-
Kain saring
-
Botol jam
-
Sendok dan garpu
-
Baskom
-
Alat masak
-
Pisau
Metode
1. Bersihkan
buah, kupas dan bila ada mata dan biji dibuang.
2. Potong-potong
daging buah dan blanching pada suhu 80-90oC selama 5-10 menit.
3. Setelah
ditiriskan bahan dihancurkan dengan blender, masing-masing hancurkan buah
ditimbang atau dicampur sesuai dengan perlakuan.
4. Tentukan
kadar gula dalam bahan dengan “Hand Refactometer”.
5. Tambahkan
gula pasir dengan perbandingan gula 55% dan bahan (hancurkan buah) 45%.
6. Panaskan
campuran buah sampai mendidih suhu 105oC dan terus diaduk, sampai bahan menjadi
kental sesuai dengan uji sendom garpu atau bila kadar gula telah mencapai 65-
68%.
7. Setelah
pemanasan selesai, dalam keadaan panas dimasukkan ke dalam botol jam atau wadah
yang telah dicuci dan disterilkan terlebih dahulu dan langsung ditutup rapat.
PERLAKUAN
Perlakuan 1. Nanas
matang 50% dan setengah matang 50%
Perlakuan 2. Papaya
matang 50% dan papaya setengah matang 50%
Diagram Alir Pembuatan Jam
Buah segar
|
Sortasi (pilih buah yang bagus)
|
Buah Dicuci dan Dipotong
|
Blanching
|
Blender
|
Masak sampai mendidih
|
Lakukan uji sendok garpu
|
Masukkan dalam wadah lakukan analisa
|
Tambahkan
gula (55%) : bahan (45%)
|
HASIL
DAN PEMBAHASAN
Uji
Organoleptik Jam Nanas
No Nama Warna Rasa Aroma
1.
Kel 1 3 4 3
2.
Kel 2 3 4 3
3.
Kel 3 4 4 4
4.
Kel 4 4 2 3
5.
Kel 5 4 4 4
6.
Kel 6 3 3 3
7.
Kel 7 4 3 3
8.
Kel 8 4 4 3
Jumlah : 29 28 26
Rata-rata : 3,6 3,5 3,2
Skala Hedonik Skala Numerik
Sangat Suka 4
Suka 3
Tidak Suka 2
Sangat Tidak Suka 1
Uji
Organoleptik Jam Pepaya
No Nama Warna Rasa Aroma
1.
Kel 1 4 3 2
2.
Kel 2 3 2 2
3.
Kel 3 4 3 2
4.
Kel 4 4 2 3
5.
Kel 5 4 3 3
6.
Kel 6 3 3 2
7.
Kel 7 4 2 3
8.
Kel 8 4 3 2
Jumlah : 30 21 19
Rata-rata : 3,7 2,6 2,3
Skala Hedonik Skala Numerik
Sangat Suka 4
Suka 3
Tidak Suka 2
Sangat Tidak Suka 1
TSS
No. Jam
Nanas Jam Pepaya
1.
30o
Brix 12o
Brix
Pembahasan
Proses
pembuatan selai melibatkan pendidihan buah buah untuk mengektraksi pektin,
untuk memperoleh hasil sari buah yang maksimum dan mengektraksi substansi dan
cita rasa yang karakteristik dari buah-buahan. Air dapat ditambahkan pada buah
selama ekstraksi jumlah air yang ditambah tergantung pada kandungan air buah.
Air yang berlebihan harus diuapkan selama pengentalan, oleh karena itu, air
yang ditambah harus sedikit dan diimbangi dengan sari buah yang baik untuk mencegah kegosongan dan ekstraksi
pektin. Enzim penghidrolisis pektin rusak selama pendidihan ini. Selain untuk
menambah cita rasa pada selai, penambahan gula juga berfungsi sebagai pengawet
pada selai, karena bahan panagan yang memiliki kadar gula tinggi mempunyai daya
tahan yang lebih baik dari pada bahan yang mempunyai kadar gula rendah. Penambahan
sukrosa dalam pembuatan produk makanan seperti selai berfungsi untuk memberikan
rasa manis, dan dapat pula sebagai pengawet, yaitu dalam konsentrasi tinggi
menghambat pertumbuhan mikroorganisme dengan cara rnenurunkan aktivitas air
dari bahan pangan hal ini sesuai dengan (Margono, 2000).
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan dapat di ambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Pembuatan selai buah
biasanya dibutuhkan perbandingan antara 45 % bagi buah-buhan dan 55 % bagian
gula.
2. Penambahan gula juga berfungsi
sebagai pengawet pada selai.
3. Pembentukan
gel dapat menjadi lebih
cepat dengan semakin rendahnya suhu serta meningkatnya konsentrasi gula.
DAFTAR
PUSTAKA
http://manfaatdankandungan.blogspot.com/2012/11/manfaat-buah-nanas.html
Diakses
pada 18 Mei 2014
http://missshacy.blogspot.com/2012/11/v-behaviorurldefaultvmlo.html
Diakses pada
18 Mei 2014
Hasbullah
(2001). Teknologi Tepat Guna Agroindustri
Kecil Sumatera Barat. Dewan Ilmu Pengetahuan. Teknologi dan Industri Sumatera
Barat.
Margono,T.
(2000). Selai dan Jeli. Penerbit
Grasindo. Jakarta.
Ropiani (2006). Karakterisasi
Fisik dan pH Selai Buah Pepaya Bangkok. Departemen Teknologi Hasil Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
lengkap sekali infonya kak makasih
BalasHapuspsm makassar